Mengenali Bandar Saham dan Cara Mainnya


Sedikit cerita yang saya dapat dari ikuti kursus trader...

Semua orang yang pernah trading di Bursa Efek Indonesia, cepat atau lambat pasti pernah mendengar istilah "Bandar Saham". :)

Dan terus terang, banyak sekali pertanyaan (dan pernyataan) yang beredar seputar sosok misterius ini.

Apakah "Bandar Saham" itu sungguhan ada?

Apa benar mereka adalah penguasa market?

Apa iya mereka sungguh dapat mengendalikan harga?

Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan serupa.

Sekarang, di email ini juga, kita akan membahas tentang keberadaan sosok misterius ini.

Tapi pertama, mari kita pertegas dulu satu hal ini...

Yes, yang namanya Bandar Saham itu benar-benar ada!

Dan sebagai orang yang pernah berhubungan langsung dengan "Bandar Saham", saya tahu ada banyak sekali info yang simpang siur, ngawur dan menyesatkan, yang beredar di luar sana.

(Btw, semua broker yang sudah agak lama di Pasar Modal pasti pernah terlibat dalam proyek "mengolah" harga saham. Hanya saja kebanyakan lebih pilih diam. :)

Berikut adalah 8 hal yang perlu Anda ketahui tentang "Bandar Saham"...

1) Smart Money

Smart Money adalah mereka yang memiliki dana lebih besar, akses informasi yang lebih cepat, jaringan network yang lebih luas, dan "otak gabungan" yang lebih cerdas.

Sehingga apa pun berita dan informasi yang beredar di luar sana, dan bagaimana efeknya terhadap Nilai Intrinsik (dan harga saham), semuanya sudah mereka perhitungkan dengan cermat dan matang.

Yang nggak banyak orang sadar, mereka dan tim riset-nya sebenarnya telah melakukan FA untuk kita.

Itulah sebabnya mereka disebut "Smart Money".

Kalau ada berita dan info yang dampaknya positif bagi suatu saham, mereka akan Buy saham tersebut. Begitu juga kalau dampaknya negatif, mereka akan Sell.

Dan karena dana mereka sangat besar (posisi mereka bisa mencapai ratusan milyar rupiah, hanya di satu saham!), aksi Buy/Sell yang mereka lakukan juga sedikit banyak dapat mempengaruhi tabel Bid-Offer dan harga.

Karena mereka mampu mempengaruhi tabel Bid-Offer, Inilah asal mulanya, kenapa mereka disebut "Bandar".

Tapi sebenarnya...

2) Mereka Bukan Entitas Tunggal

Bandar itu sebenarnya nggak cuma satu. Karena Smart Money di Bursa kita juga ada banyak.

Ada Dana Pensiun, Investor Institusi, Reksadana, Hedge Fund, dll.

Kalau ditotal jumlahnya bisa ratusan. Dengan skala operasi dan AUM (Asset Under Management) mulai dari 100 milyar sampai beberapa triliyun rupiah.

(Ada Bandar kecil. Ada juga Bandar besar. Dengan kekuatan yang berbeda-beda juga)

Jadi sekali lagi, Bandar Saham itu bukan cuma satu.

Tidak seperti apa kata orang-orang. Bandar Saham bukan seperti "maha dewa" yang dapat mengendalikan harga sesuka hatinya.

Mengapa? Karena...

3) Mereka Tidak Selalu "Akur"

Karena Smart Money (Bandar Saham) di Bursa ada banyak, mereka juga masing-masing punya agenda sendiri.

Semuanya mau beli di harga yang paling murah. Dan semuanya mau jual di harga yang paling mahal.

Masing-masing menjalankan intrik dan manuver, untuk meraih profit semaksimal mungkin.

Saham-saham Blue Chip dan saham-saham yang liquid, adalah pertanda bahwa ada banyak Bandar yang "bermain" di dalamnya.

Semuanya berlomba-lomba mengeruk keuntungan.

Terkadang malah kita bisa melihat "pertarungan" yang sengit diantara Bandar Saham ini.

Dan sering kali, kita sebagai trader/investor retail...

4) Trader Retail Ibarat "Pelanduk di tengah-tengah"

"Gajah bertarung sama gajah, pelandung mati di tengah-tengah"

Peribahasa diatas kurang lebih sama dengan kondisi banyak trader/investor retail di Indonesia.

Sering kali kita rugi dan Cut Loss, bukan karena Bandar sengaja menjebak kita.

Tapi karena sedang ada "pertarungan sengit". Dan kita kebetulan ada di posisi yang salah, di waktu yang salah.

Memang benar, ada juga Bandar yang sengaja menyasar trader/investor retail. Tapi biasanya itu cuma terjadi di saham-saham kecil yang "Bandar"-nya cuma satu.

Inilah saham-saham gorengan, yang sebaiknya memang dihindari oleh pemula. Bahkan sebenarnya juga sudah banyak yang memperingatkan.

Karena Bandar di saham-saham gorengan, mereka memang sengaja mencari mangsa diantara trader/investor yang masih lugu.

Namun untuk saham-saham yang kapitalisasinya lebih besar, kebanyakan Bandar itu...

5) Tidak Selalu Bisa Mengendalikan Harga

Karena Bandar Saham itu nggak cuma satu.

Dan mereka juga sering punya kepentingan yang berseberangan.

Makanya Bandar sebenarnya nggak selalu bisa mengendalikan harga sesuka hati. sebab akan "dilawan" oleh Bandar yang lain.

Sering kali upaya satu Bandar untuk menaikkan (atau menurunkan) harga, malah digagalkan oleh Bandar lain yang juga punya kepentingan di saham tersebut.

Sering juga Bandar yang sedang mencari mangsa diantara retail, malah gagal mendapatkan buruannya, karena nggak ada retail yang "termakan jebakan".

Meskipun begitu, semua Bandar "modus"-nya sama...

6) Selalu Menutupi Maksud yang Sebenarnya

Karena "medan perang" yang demikian sengit, maka menjadi Bandar Saham juga punya kesulitannya sendiri.

Itulah sebabnya mereka menjalankan intrik dan manuver harga. Mereka berusaha agar pergerakannya tersembunyi dan tidak diketahui.

Entah itu dengan memainkan Bid-Offer, memasang order melalui banyak Broker yang berbeda, berpindah-pindah broker lewat "pintu belakang", dll.

(Nah, disinilah peran saya sebagai broker yang ikut proyek "mengolah" saham)

Mereka juga sering menyebarkan rumor dan berita. Yang tujuannya mengecoh dan mengalihkan perhatian kita. Membuat kita tetap bodoh dan selalu rugi.

Untuk membantu mereka menyebarkan rumor dan berita, mereka...

7) Didukung oleh Media, Pakar dan Penyedia Jasa

Yang lebih parahnya lagi, keadaan ini juga dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu sebagai peluang bisnis tambahan.

Entah itu dengan membuat website berita, menjual indikator, menyediakan data, membuka kelas dan seminar investasi/trading, dsb.

Belum lagi ada pihak-pihak tertentu, yang demi keuntungan pribadi sengaja menyebarkan informasi yang salah dan keliru.

Memanfaatkan keluguan trader/investor pemula, yang sebenarnya sedang haus akan ilmu dan pengetahuan.

Dengan adanya mereka, para Bandar Saham menjadi sangat terbantu.

Karena trader/investor yang lugu akan lebih mudah teralihkan perhatiannya. Sehingga mereka bisa menjalankan agendanya dengan lebih mulus.

Kalau sekarang Anda merasa bahwa semakin banyak informasi, malah jadi semakin bingung. Sedangkan hasil trading/investasi juga masih tidak memuaskan. Maka Anda sebenarnya sudah menjadi korban dari konspirasi besar ini!

Tapi itu ada kabar baiknya juga...

8) Kita Sebenarnya Bisa Make Money dari Mereka

Padahal kalau kita mau menyingkirkan semua gangguan ini, dan fokus hanya memperhatikan pergerakan para Smart Money ini, semuanya akan jadi lebih clear.

Inilah fungsi Technical Analysis!

Technical Analysis (TA) adalah analisis untuk melihat arah dan pergerakan para Smart Money.

Kalau ada "pertarungan" diantara Smart Money, kita juga bisa memposisikan diri supaya tidak ikut terjebak, sekaligus mendapatkan profit dari situ.

Dan TA yang harus kita pelajari sebenarnya nggak usah yang aneh-aneh. Nggak usah belajar ilmu yang macam-macam.

Dengan menggunakan indikator yang biasa (MACD, Stochastic, MA, dll) juga bisa koq. Asalkan kita tahu cara yang benar dalam membaca indikator tersebut.

Kalau misalnya Anda merasa indikator-indikator TA saling bertentangan, atau justru membingungkan, maka bisa jadi Anda belum tahu cara yang benar untuk membacanya.

Comments

Popular Posts